Kamis, 21 Juli 2011




a.      Ball bearings (elemen gelinding/bola)
Ball bearing merupakan komponen penting dari bantalan ini.  Oleh karena itu, kualitas dari sebuah ball bearing haruslah sangat baik. Untuk menghasilkan sebuah ball bearing yang memiliki kualitas yang baik, selain sifat material yang digunakan, proses produksi dari sebuah ball bearing sangat mempengaruhi kinerja dari ball bearing tersebut.  Proses produksi ball bearing dikontrol dengan seksama mengikuti toleransi dimensi berdasarkan standar yang sangat ketat dari AFBMA (anti friction bearing manufacturers association).
      Pada proses manufaktur ball bearing, pipa baja mengalami proses cold stamped pada heading machine sehingga menghasilkan bola dengan permukaan yang kasar dan masih terdapat flash di permukaannya.  Flash tersebut kemudian akan dihilangkan dengan proses soft grinding.

Selain proses cold stamped, terdapat cara lain yaitu skew rolling.  Berbeda dengan cold stamped yang merupakan pengerjaan dingin, skew rolling merupakan metoda pengerjaan panas.

Setelah itu dilanjutkan dengan proses soft grinding, bola mengalami proses grinding diantara dua hardened steel plate yang disebut juga dengan rill plates.  Plat yang satu rill plate diam dan plat yang lainnya berputar.  Plat tersebut mempunyai alur yang menghilangkan flash dari proses sebelumnya.                      
Setelah melalui proses soft grinding, pada bola kemudian akan dilakukan proses perlakuan panas yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatannya. Proses hard grinding dilakukan pada tahap selanjutnya untuk menghasilkan permukaan yang halus.  Proses dari hard grinding pada prinsipnya sama dengan soft grinding,  hanya saja salah satu platnya diganti dengan plat yang rata dan terbuat dari material yang abrasif.

Proses grinding yang terakhir adalah lapping,  alat  yang digunakan sama seperti pada proses–proses sebelumnya, hanya saja kali ini tidak digunakan material abrasif pada plat dan sebagai gantinya digunakan polishing paste untuk menghasilkan permukaan yang mengkilap.
         

b.      Cage (sangkar)
Cage terbuat dari baja tipis (secara tradisional), tetapi sekarang beberapa bantalan menggunakan cangkang plastik karena biayanya lebih murah dan lebih sedikit menyebabkan gesekan. Untuk cage yang berbahan baja dilakukan proses pengerjaan dingin (pita baja yang difinis), sedangkan cage yang terbuat dari plastic biasnya proses yang dilakukannya yaitu injection molding. Pada proses injection molding, butiran plastik dimasukkan dalam hopper kemudian feed screw butiran plastik dipanaskan oleh elemen pemanas kemudian pada waktu sampai di nozzle sudah berupa cairan plastik dan cairan plastik ditekan masuk ke rongga cetakan. Die pada injection molding dilengkapi dengan sistem pendingin untuk membentu proses pembekuan (solidifikasi).

c.       Proses perakitan
Setelah semua bagian bantalan selesai dibuat, maka dilanjutkan dengan proses perakitan, yaitu:
a.       Cincin dalam diletakkan di dalam cincin luar, dimana pada bagian tengah diberi rongga untuk memasukkan ball di antara cincin-cincin tersebut.
b.      Masukkan jumlah bola yang diperlukan, maka cincin dipindahkan sehingga keduanya berpusat dan bola merata di seluruh bantalan.
c.       Pada bagian ini, cage/sangkar  dipasang dengan tujuan untuk menahan bola terpisah antara yang satu dengan yang lain. Sedangkan cage yang terbuat dari plastik biasanya akan patah, berbeda dengan cage yang terbuat dari baja biasanya harus dimasukkan ke dalam dan terpaku bersama.
d.      Selajutnya bantalan dipasang dan dilapisi pelumas untuk mencegah terjadinya karat.



Adapun proses pemasangan bearing:
         Proses balancing; yaitu pemasangan bearing pada komponen mesin, komponen tersebut pertama-tama harus benar-benar seimbang agar bearing dapat bertahan dengan baik.
         Alignment; yaitu pemasangan dengan pengaturan sumbu poros pada mesin harus benar-benar sejajar.
         Proses pemberian beban; yaitu pemberian beban ini harus sesuai dengan jenis bearing yang digunakan apakah itu beban radial atau beban aksial.
         Pengaturan posisi bearing pada poros.
         Clearance bearing; yaitu metode pemasangan dan peralatan yang digunakan.
         Toleransi dan ketepatan yang diperlukan; dimana pada saat pemasangan bearing pada poros maka toleransi poros pada proses pembubutan harus diperhatikan karena hal tersebut mempengaruhi keadaan bearing.


ball bearing

1.      PROSES MANUFAKTUR PADA BANTALAN GELINDING (BALL BEARINGS)
a.      Outer race dan inner race
Kedua cincin tersebut dibuat dengan cara yang hampir sama, dimana terbuat dari baja khrom tinggi yaitu stainless steel 440C. Proses dimulai dengan menggunakan pipa baja dengan ukuran yang sesuai, karena cincin terlalu sulit untuk dipotong dengan alat pemotong, maka untuk melakukan pemotongan dilakukan dengan proses drilling untuk menghasilkan  lubang bulat pada benda kerja, selanjutnya dilakukan proses internal broaching yang bertujuan untuk membentuk spline dan proses eksternal broaching untuk menghasilkan ball grooves. Proses broaching memiliki kelebihan dalam hal laju produksi yang tinggi serta menghasilkan kehalusan permukaan yang baik. Kemudian dilanjutkan dengan  proses pengerolan cincin, satu roll ditempatkan melalui lubang dari cincin yang tebal dan roll kedua menekan dari luar. Sejalan dengan penjepitan roll yang berputar, ketebalan dinding cincin direduksi sehingga menghasilkan diameter cincin yang bertambah besar. Roll yang dibentuk dapat dipakai untuk memproduksi berbagai profil penampang yang berbeda, bila ketebalan direduksi maka diameter akan menjadi semakin besar.